Dalam
uji kelaikan tersebut, petugas Dishub memeriksa 30 unit bus dari berbagai jurusan
di Merak. Bus yang diperiksa itu umumnya berusia lebih dari tujuh tahun atau
yang dinilai sudah rentan terhadap kerusakan. “Kalau yang usianya kurang dari
tujuh tahun kami masih percaya bahwa mobil itu masih laik jalan,” kata
Irwansyah.
Pada
bus Bintang 1000 itu, kerusakantersebut ditemukan pada setir sehingga tidak
nyaman saat dikendarai. Dengan kondisi seperti itu, katanya, manajemen TTM
melarang bus tersebut mengangkut penumpang dari atau menuju TTM. “Kami sudah
memulangkan bus Bintang 1000 agar diperbaiki. Kami tidak ingin ada insiden
mewarnai musim mudik tahun ini” katanya.
Irwansyah
menegaskan, pihaknya masih mengoperasikan 385 unit bus dengan 22 jurusan daerah
Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) dan sejumlah kota di Jawa Barat.
Sedangkan 146 bus tambahan akan dioperasikan jika penumpang sudah membludak.
“Kami tidak akan menoleransi kalau ada bus yang tidak laik jalan” tegasnya.
Sementara
itu, sejumlah awak bus mengaku siap jika kendaraannya dilakukan uji kelaikan.
“Dengan uji kelaikan ini berarti kendaraan yang benar-benar layak jalan
mendapat pengakuan dari pemerintah. Penumpang juga akan merasa nyaman” kata
Indra, salah seorang sopir bus jurusan Merak–Kalideres.Iwan Salam, salah seorang pemudik yang ditemui
di TTM mengatakan, secara umum bus yang beroperasi pada jurusan Merak–Jakarta
sudah bagus. Meski demikian, tes kelaikan itu perlu tetap dilakukan terhadap
semua bus agar penumpang merasa nyaman dan aman menumpangi bus tersebut. “Kita
kan sudah bayar mahal, keselamatan juga harus dijamin” kata ayah tiga anak itu.
(Harrys)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar