Selasa, 05 November 2013

KESADARAN BELAKANGAN…BENARKAH…..???????



Dunia perpolitikan saat ini dinilai kejam oleh sebagian masyarakat Indonesia dalam pemerintahan yang diwarnai dengan berbegai kasus yang sangat memprihatinkan nasib masa depan bangsa yaitu maraknya perbuatan tindak pidana korupsi atas kesalahan rakyat dalam memilih wakil rakyat, bahkan kesejahteraan anggota DPR sudah dipenuhi oleh APBN, tapi kenapa masih banyak wakil rakyat yang berani melakukan korupsi dengan berbagai modus yang dinilai sangat haram umat Islam.
Kemana harga diri martabat bangsa dimuka rakyat….??? Dan kenapa saat ini banyak wakil rakyat ingin dihargai oleh orang lain minimal rakyat, tapi kenapa wakil rakyat sendiri tidak pernah menghargai apresiasi dan partisipasi warga dalam menyikapi berbagai kasus politik, dan hukum minimal peran masyarakat dalam menyikapi masa depan bangsa…???
Disinilah kelemahan pemerintah dalam menyikapi wakil rakyat yang kurang professional dalam menjalani roda pemerintahan dalam menyikapi pembangunan kualitas pendidikanBerhasilnya suatu pembangunan sangat tergantung dari kualitas pendidikan yang ada di negeri ini, semakin kualitas pendidikan dan ilmu pengetahuan, maka akan semakin mudah mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Mengapa demikian…??? Karena diera reformasi ini berdasarkan hasil survey yang ternyata tidak membutuhkan Ijazah, IPK (Indeks Prestasi Kognitif), dan Nilai Raport melain melainkan prestasi keahlian yang sangat dibutuhkan.
Pasalnya kita sudah melihat perbandingan keberhasilan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan. Pada masa pemerintahan Orde Baru (Soeharto) Dalam menyikapi pembangunan dengan langsung menunjuk orang yang dinilai ahli pada bidangnya sesuai dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Namun dimata masyarakat bahwa tindakan Presiden Soeharto dinilai telah melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) padahal bukan demikian, melainkan membangun kualitas pendidikan oleh orang yang ditunjuk secara langsung oleh Presiden RI yang sangat ahli dibidang pendidikan alias bukan sembarang orang yang dipilih.
Namun berbeda dengan saat ini, yang mana lebih  mementingkan masa depan keluarga, sahabat dekat, karib kerabat dan lain sebagainya untuk menduduki bangku pemerintahan yang tidak didasarkan dengan kualitas yang dimiliki (tidak sesuai dengan dengan keahlian yang dimiliki) akibatnya banyak berbagai institusi, maupun lembaga perindustrian lebih memilih mem-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) daripada masa depan perusahaan hancur oleh orang yang tidak berkompeten.
Disinilah ketidak sadaran masyarakat terhadap pembangunan Negara, buktinya pada saat ini mayoritas masyarakat lebih mencintai masa pemerintahan orde baru (Soeharto) ketimbang pemerintahan SBY-Boediono Jilid II. Disini pula penulis berani mengatakan seperti diatas yaitu kenapa saat ini banyak wakil rakyat ingin dihargai oleh orang lain minimal rakyat, tapi kenapa wakil rakyat sendiri tidak pernah menghargai rakyat..??? yang sudah antusias membantu pemerintah membangun, dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang menimba Negara yang sangat kaya sumber daya alam yang layak dijadikan sebagai pintu utama menuju kesejahteraan. 
Mari kita bersama-sama membangun moral bangsa melalui seluruh tumpah darah dan perjuangan masyarakat yang sangat menentukan nasib masa deban bangsa Indonesia yang saat ini dikenal sebagai Negara Terkoruptor ke 3 dunia, penduduk terbanyak ke 4 sedunia, Negara kepulauan yang kaya sumber daya alam, serta banyaknya pengangguran yang tidak dimbangi oleh kualitas pendidikan yang menjadi kunci utama pembangunan.

Tidak ada komentar: