Dunia
perpolitikan saat ini dinilai kejam oleh sebagian masyarakat Indonesia dalam
pemerintahan yang diwarnai dengan berbegai kasus yang sangat memprihatinkan
nasib masa depan bangsa yaitu maraknya perbuatan tindak pidana korupsi atas
kesalahan rakyat dalam memilih wakil rakyat, bahkan kesejahteraan anggota DPR
sudah dipenuhi oleh APBN, tapi kenapa masih banyak wakil rakyat yang berani
melakukan korupsi dengan berbagai modus yang dinilai sangat haram umat Islam.
Kemana
harga diri martabat bangsa dimuka rakyat….??? Dan kenapa saat ini banyak wakil
rakyat ingin dihargai oleh orang lain minimal rakyat, tapi kenapa wakil rakyat
sendiri tidak pernah menghargai apresiasi dan partisipasi warga dalam menyikapi
berbagai kasus politik, dan hukum minimal peran masyarakat dalam menyikapi masa
depan bangsa…???
Disinilah
kelemahan pemerintah dalam menyikapi wakil rakyat yang kurang professional
dalam menjalani roda pemerintahan dalam menyikapi pembangunan kualitas
pendidikanBerhasilnya suatu pembangunan sangat tergantung dari kualitas
pendidikan yang ada di negeri ini, semakin kualitas pendidikan dan ilmu
pengetahuan, maka akan semakin mudah mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Mengapa demikian…??? Karena diera reformasi ini berdasarkan hasil survey yang
ternyata tidak membutuhkan Ijazah, IPK (Indeks Prestasi Kognitif), dan Nilai
Raport melain melainkan prestasi keahlian yang sangat dibutuhkan.
Pasalnya
kita sudah melihat perbandingan keberhasilan pemerintah dalam mewujudkan
kesejahteraan. Pada masa pemerintahan Orde Baru (Soeharto) Dalam menyikapi
pembangunan dengan langsung menunjuk orang yang dinilai ahli pada bidangnya
sesuai dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Namun dimata masyarakat bahwa
tindakan Presiden Soeharto dinilai telah melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme) padahal bukan demikian, melainkan membangun kualitas pendidikan oleh
orang yang ditunjuk secara langsung oleh Presiden RI yang sangat ahli dibidang
pendidikan alias bukan sembarang orang yang dipilih.
Namun
berbeda dengan saat ini, yang mana lebih
mementingkan masa depan keluarga, sahabat dekat, karib kerabat dan lain
sebagainya untuk menduduki bangku pemerintahan yang tidak didasarkan dengan
kualitas yang dimiliki (tidak sesuai dengan dengan keahlian yang dimiliki)
akibatnya banyak berbagai institusi, maupun lembaga perindustrian lebih memilih
mem-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) daripada masa depan perusahaan hancur oleh
orang yang tidak berkompeten.
Disinilah
ketidak sadaran masyarakat terhadap pembangunan Negara, buktinya pada saat ini
mayoritas masyarakat lebih mencintai masa pemerintahan orde baru (Soeharto)
ketimbang pemerintahan SBY-Boediono Jilid II. Disini pula penulis berani
mengatakan seperti diatas yaitu kenapa saat ini banyak wakil rakyat ingin
dihargai oleh orang lain minimal rakyat, tapi kenapa wakil rakyat sendiri tidak
pernah menghargai rakyat..??? yang sudah antusias membantu pemerintah
membangun, dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang menimba Negara yang
sangat kaya sumber daya alam yang layak dijadikan sebagai pintu utama menuju
kesejahteraan.
Mari kita bersama-sama membangun moral bangsa
melalui seluruh tumpah darah dan perjuangan masyarakat yang sangat menentukan
nasib masa deban bangsa Indonesia yang saat ini dikenal sebagai Negara
Terkoruptor ke 3 dunia, penduduk terbanyak ke 4 sedunia, Negara kepulauan yang
kaya sumber daya alam, serta banyaknya pengangguran yang tidak dimbangi oleh
kualitas pendidikan yang menjadi kunci utama pembangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar